Mungkin banyak yang masih bingung, sebenarnya apa sih Pakaian Adat Tegal. Kami juga sebenarnya sudah beberapa tahun mencari tau masalah ini dengan bertanya kepada beberapa pengamat budaya di Tegal. Bahkan dalam event tahunan pemilihan Duta Wisata Kabupaten dan Kota Tegal juga hampir tidak pernah mengguanakan Pakaian Adat khas Tegal sendiri. Malah hanya menggunakan kebaya seperti pada umumnya.
Namun di acara pembukaan Slawi Expo dan acara Pokdarwis di Kota Tegal kemarin, Pakian Adat khas Tegal kembali muncul. Namun jika kita lebih jeli lagi, sebenernya pada acara hari jadi Kabupaten maupun Kota Tegal, para pegawai pemerintahan rata-rata menggunakan Pakaian Adat Tegal yang serba hitam.
Pakaian Adat Tegal berwarna hitam. Di buku Tegal Stad: Evolusi Sebuah Kota pada halaman 16 juga terdapat pasangan orang tua yang menggunakan Pakaian Khas Tegal. Jika pada laki-laki menggunakan ikat kepala wulung, celana komprang, dan ikat pinggang sarung. Sedangkan bagi wanita menggunakan kebaya hitam dengan bawahan jarit batik khas Tegal. Namun sekarang ini, pakaian tersebut mengalami beberapa perubahan, pada laki-laki tidak menggunakan sarung, namun batik khas Tegal yang dililitkan ke pinggang. Untuk wanitanya sendiri penggunaan jarik tidak sampai ke bawah, hanya sampai di bawah lutut, tidak sampai menutup mata kaki.
Motif batik yang digunakan pun salah satunya menggunakan motif Parang Akik. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa motif Batik Tegalan didominasi oleh motif flora dan fauna.
Semoga saja Pakaian Adat Tegal ini masih tetap dilestarikan. Tidak hanya digunakan setahun sekali, namun digunakan pada acara-acara khusus. Sehingga kita menjadi semakin banggan menjadi orang Tegal.
Terima kasih buat @DuwisKabTegal13 dan Ivo Sheza buat fotonya.
Bentuk-bentuk Hasil Budaya Masyarakat Tegal” yang meliputi : Rumah Adat Pakaian Daerah Alat Musik Lagu Daerah Tarian Daerah Krita Ragam Hias Properti Kesenian Senjata Tradisional Upacara Adat